views

Beritana.com, Bangkalan- NS (24), nama inisialmya, nyaris diperkosa oleh MS (45), ketua BPD desa Bragang Kec. Klampis. Kejadian tersebut dilakukan di sekolah SMP Nurul Huda Kec. Klampis Bangkalan pada 13 Juni 2020.
Awalnya, sekitar jam 09.30 korban dihubungi oleh pelaku yang merupakan Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Swasta Kec. klampis untuk datang ke tempatnya agar melengkapi berkas kelulusan lembaganya.
"Saat itu, pada Sabtu pagi sekitar jam 09.30 saya ditelepon oleh MS untuk datang menemuinya karena ada keperluan kelengkapan berkas kelulusan di lembaganya," terangnya kepada pihak Beritana (15/0720).
Selama ini, korban dengan pelaku berteman baik sebagai rekan kerja. Tanpa menaruh curiga sedikit pun NS mengiyakan ajakannya dan langsung meluncur ke lokasi pelaku.
Namun sesampai di kantornya, keadaan sangat sepi. NS masuk dengan mengucapakan salam dan duduk di dekat pintu tapi oleh pelaku disuruh pindah ke sofa. Tanpa pikir panjang, NS langsung pindah tempat duduk.
"Sesampai ke lokasi, keadaan terlihat sangat sepi. Saya masuk ke kantornya dengan mengucapkan salam lalu duduk di dekat pintu. Namun oleh pelaku, saya disuruh pindah ke sofa dan saya mengiyakan," lanjut wanita yang merupakan kepala sekolah TK.
Beberapa saat kemudian, pelaku duduk di sampingnya. Karena merasa jaraknya sangat berdekatan, NS geser ke kanan. Tapi, pelaku juga ikutan geser.
"Karena jarak sangat dekat, saya merasa risih lalu geser ke sampingnya, kebetulan sofanya cukup panjang. Tapi, pelaku juga ikutan geser sama seperti sebelumnya," jelasnya.
Karena khawatir MS akan melakuakan kejahajatan, NS langsung berdiri untuk pulang meskipun keperluannya belum selesai. Tapi, MS langsung menarik lengannya sehingga NS jatuh. Karena kaget, NS secara sepontan membentak dan melakukan perlawanan sehingga baju di bagian ketiaknya sobek.
"Karena merasa mendapat perlawanan, pelaku mendorong saya ke ruangan komputer sampai saya terjatuh. Setelah itu itu pelaku menutup pintu ruangan tersebut," katanya.
Lebih lanjut, di saat bersamaan HP NS berdering dan NS tidak bisa mengangkatnya karena tangannya dipegang sangat kuat. Baru setelah berdering, NS mengancam pelaku akan berteriak jika tidak mau melepaskannya.
"Setelah saya ancam berteriak, dia meminta saya untuk tidak melawan dan melayani nafsunya sebentar. Tapi saya terus melawan dan mengancam akan berteriak," lanjutnya.
"Baru setelah itu, dia melepaskan saya. Saya langsung lari sambil memperbaik baju dan kerudung menuju motor lalu langsung pulang. Alhamdulillah, saya selamat dan dilindungi oleh Allah," imbuhnya sambil menangis.
Facebook Conversations