Flip PHK Karyawan, Kondisi Ekonomi Global Jadi Alasan
Startup teknologi finansial (fintech) transfer uang, Flip, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap...
Ilustrasi. Foto: dok Flip.

Beritana - Startup teknologi finansial (fintech) transfer uang, Flip, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya. PHK ini dilakukan demi menjamin keberlangsungan bisnis Flip.

Co-founder & CEO Flip, Rafi Putra Arriyan, mengatakan bahwa kondisi ekonomi global yang tidak menentu menjadi alasan utama PHK ini dilakukan. Kondisi ini memberikan dampak kepada hampir semua lini usaha, termasuk Flip.

"Demi menjamin keberlangsungan bisnis Flip, manajemen dengan berat hati melakukan reorganisasi internal," kata Rafi dalam keterangan resmi kepada Katadata.co.id, Rabu (10/1).

Rafi mengatakan bahwa PHK ini hanya dilakukan terhadap karyawan yang tidak memiliki peran penting dalam bisnis Flip. Jumlah karyawan yang di-PHK tidak disebutkan secara spesifik.

Flip merupakan startup fintech yang menyediakan layanan transfer uang antar bank, antar negara, dan antar platform e-commerce. Startup ini didirikan pada tahun 2017 dan telah memiliki lebih dari 1 juta pengguna.

PHK yang dilakukan oleh Flip merupakan salah satu tanda bahwa kondisi ekonomi global yang tidak menentu mulai berdampak pada bisnis startup di Indonesia. Sebelumnya, sejumlah startup juga telah melakukan PHK, seperti JD.ID, Zenius Education, dan Ruangguru.

Dampak Kondisi Ekonomi Global

Kondisi ekonomi global yang tidak menentu disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti perang Rusia-Ukraina, kenaikan harga komoditas, dan pengetatan kebijakan moneter oleh bank sentral dunia. Kondisi ini telah menyebabkan inflasi yang tinggi di sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Inflasi yang tinggi berdampak pada daya beli masyarakat, sehingga permintaan terhadap barang dan jasa menjadi berkurang. Hal ini menyebabkan penurunan penjualan dan keuntungan bagi bisnis, termasuk startup.

 

Untuk mengatasi kondisi ini, sejumlah startup melakukan sejumlah langkah, seperti restrukturisasi biaya, efisiensi operasional, dan mencari sumber pendanaan baru.

What's your reaction?

Facebook Conversations