Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat: Kami Akan Lawan Begal Politik
INDONESIA

Beritana, Bangkalan - Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng tak takut dengan ancaman kubu Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Razman Arif Nasution yang akan melaporkan dirinya ke polisi karena menuding pemerintah merestui kudeta Demokrat.Andi Mallarangeng mengatakan ancaman Razman tersebut tak akan membuat dirinya bungkam, takut, serta menerima penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara.

"Ancaman seperti ini tidak akan menyurutkan saya, tidak akan menyurutkan kami, kader Demokrat sejati, untuk melawan kezaliman, melawan begal politik yang mau mengambil-alih secara paksa kepemimpinan partai kami. Kita akan lawan, every step of the way," ucap Andi, hari Rabu (10/3).

Andi Mallarangeng lantas mempertanyakan pernyataan dirinya yang dipersoalkan oleh Razman. Ia merasa tidak pernah menuduh pemerintah memberi restu Moeldoko merebut kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono di Demokrat.

"Saya sendiri tidak tahu yang mana yang dimaksud, karena tidak ada info lebih lanjut," ujarnya.

Mantan terpidana korupsi itu mengatakan ancaman yang dilayangkan Razman memperlihatkan Demokrat kubu Moeldoko sudah tidak bisa lagi berkilah dan mengelak bahwa KLB yang mereka selenggarakan abal-abal.

"Mungkin karena sudah kehabisan akal, tidak mampu lagi berdebat, argumen sudah habis, dan rakyat pun sudah tahu akal-akalan mereka. Lalu kalap, mengancam akan mengadukan ke polisi," kata Andi.

Razman sebelumnya berencana melaporkan Andi ke polisi terkait pernyataan yang menuding pemerintah merestui KLB di Deli Serdang.

"Andi Mallarangeng menuduh dengan terang-terangan dengan mengatakan pemerintah telah mengintervensi Partai Demokrat karena mendukung KLB. Ini akan kami laporkan kepada pihak yang berwajib (polisi)," ucap Razman di Mall Bellagio, Jakarta, hari Selasa (9/3).

Razman membantah tudingan yang dilontarkan Andi tersebut. Ia mengklaim pemerintah netral menyikapi gejolak di internal partai berlambang bintang mercy tersebut.

"Sampai hari ini Pak Jokowi tidak pernah ngomong apapun. Dan Menko Polhukam Pak Mahfud sangat netral, sangat-sangat netral dalam statement-nya," ujarnya.

What's your reaction?

Facebook Conversations